Senin, 04 April 2016

Seolah Semua Ini Pernah Terjadi


Kicauan burung dipagi tadi membangunkanku dari tidur yang panjang. Ya, pagi ini tak ada jadwal kuliah, sedikit lega perasaanku. Kubuka jendela kamarku, ku tatap mentari pagi yang bersinar indah dan ia pun tersenyum padaku. Betapa indahnya ciptaan Tuhan. Ntah apa yang ku rasakan hari ini, aku merasa ada yang berbeda. Sebongkah semangat hadir dalam jiwaku, mendorongku untuk segera memulai aktivitas.

Ku buka pintu kamarku, menatap keluar namun semua pintu masih tertutup rapat. "Oh, ternyata mereka sudah pergi", batinku berpikir posiif. Aku biarkan pintu tadi sedikit terbuka, lalu ku lanjutkan aktivitasku. Membereskan barang-barangku yang beberapa hari lalu sempat aku biarkan begitu saja, berserakan bak barang tar berguna. Telalu asyik dengan apa yang ku lakukan, membuatku lupa kalau hari ini ada undangan jam delapan. Tak ku sangka, jarum jam menunjukkan pukul 07.45 WIB. Lantas aku bersiapa-siap dan bergegas pergi mengahdiri undangan semalam. Sedikit aneh memang, aku datang menghadiri undangan dengan tanpa mengatahui apa isi undangannya. terlalu banyak pikiran mungkin, sehingga tak terlintas sebelumnya di pikiranku. "Ah tak masalah, yang penting aku datang dan apa yang akan terjadi bisa kulihat nanti", pikirku kembali meyakinkan.

Berangkat dengan si merah kesayangan, aku datang sedikit terlambat. Tapi mungkin memang sudah menjadi tradisi, dengan tergesa-gesa aku memasuki ruangan, tapi ternyata baru hanya ada segilintir orang yang duduk saling berjauhan. Waktu terus berlalu, satu-persatu bangku kosong mulai terisi. Baru setelah kurang lebih 30 menit aku menunggu, acarapun dimulai. Ya seperti biasa, pembukaan dan kemudian dilanjutkan dengan acara inti. Materi demi materi mulai disampaikan. Pikirku ada yang aneh, aku merasa ini pernah aku alami sebelumnya.

Meski penasaran dengan apa yang kurasakan, aku masih terus mengikuti apa yang pemateri sampaikan. Hingga pada suatu ketika, benar adanya ini semua hampir sama dengan apa yang dulu pernah aku dapatkan. Harapanku tak sesuai dengan yang ku dapatkan. Dulupun seperti itu, awalnya aku sangat berantusias. Namun seiring berjalannya waktu, semua terasa membosankan. Untungnya waktu dzuhur telah tiba, acarapun di pending untuk ishoma. Aku bangkit dari tempat dudukku lalu bergegas menuju ke mushola. Beruntung hari ini ada agenda lain yang harus aku ikuti, selepas sholat dzuhur akupun izin untuk menghadiri agenda tersebut dan merekapun mengizinkan. Rasanya tak pernah terpikirkan sebelumnya jika semua ini akan terulang kembali meski dengan kondisi yang berbeda.